Minggu, 22 Maret 2015

CATATAN TENTANG REVOLUSI PERMANEN

Pandu Jakasurya

Revolusi Permanen: Memperkaya Tradisi Marxis Revolusioner
Berdasarkan pembacaan atas karya Leon Trotsky, "Hasil dan Prospek" (1906) dan "Revolusi Permanen" (1928) dalam buku Trotsky, Revolusi Permanen. Penerjemah: Ted Sprague. Penerbit: Resist Book, 2009.

1. Dalam hukum perkembangan yang tidak merata dan terpadu, negeri-negeri terbelakang terlambat dan terpaksa mengalami pembangunan kapitalis. Pada saat yang sama, struktur ekonomi-politik dan sosial masih feodal atau bercorak Modus Produksi Asiatik.

2. Kelas borjuis negeri-negeri tersebut tidak mampu menunaikan peran kepemimpinan atas revolusi borjuis-demokratik.

3. Kelas buruh atau proletariat di negeri-negeri terbelakang, misalnya Rusia Tsaris di awal Abad XX, kecil tapi terkonsentrasi di pabrik-pabrik raksasa di pusat-pusat industri Rusia.

4. Kelas buruh atau proletariat - khususnya dalam kepemimpinan partai garda depan revolusioner - bisa memimpin kaum tani dan menuntaskan tugas borjuis-demokratik dengan mengintegrasikannya ke dalam revolusi sosialis.

5. Revolusi sosialis di suatu negeri, khususnya negeri yang terbelakang, akan dan harus memantik revolusi internasional, lebih-lebih di negeri-negeri kapitalis maju. Kemenangan revolusi sosialis di negeri-negeri itu, pada gilirannya akan memperkuat revolusi sosialis di negeri yang memulainya dan memperbesar peluang bagi kemenangan sosialisme sedunia.

6. Kepemimpinan proletariat yang mentransformasi revolusi borjuis-demokratik menjadi revolusi sosialis terwujud dalam Revolusi Oktober Rusia 1917. Ini merupakan bukti pertama (positif) dari Teori Revolusi Permanen.

Internasionale III: Implementasi TRP
7. Langkah Lenin dan Trotsky mempelopori berdirinya Internasionale III (Komintern) diilhami oleh Teori Revolusi Permanen dan paralelnya, yakni Teori Revolusi Tak Terinterupsi-nya Lenin, khususnya poin 5 di atas. Internasionale III adalah penggalangan kekuatan revolusioner proletariat untuk mempertahankan revolusi sosialis di Rusia sekaligus menyebarluaskan revolusi sosialis di seluruh dunia. Jelas, Teori Revolusi Permanen memiliki perspektif internasionalis.

8. Kekalahan revolusi-revolusi sosialis di negeri-negeri Barat (Jerman, Hungaria, dsb) mengisolasi revolusi sosialis di Rusia. Isolasi ini mendatangkan degenasi dan distorsi atas revolusi sosialis di Rusia. Menang dengan babak belur atas invasi pasukan2 imperialis dan kontrev Pasukan Putih, Uni Soviet terisolasi, kemudian mengalami degenerasi. Degenerasi ini dimeteraikan dengan kemunculan birokrasi Stalinis. Dalam artian tertentu, birokrasi Stalinis menyelamatkan Uni Soviet dan pencapaian2 revolusi sosialis. Namun itu dilakukan dengan mendistorsi revolusi sosialis yang internasionalis dan bersendikan demokrasi proletariat menjadi pembangunan Sosialisme di dalam satu negeri dengan bersendikan kekuasaan birokratik totalitarian Stalinisme. Ini merupakan bukti negatif bagi Teori Revolusi Permanen (maksudnya: kenyataan buruk yang membuktikan kebenaran TRP).

9. Sejak kekuasaan ada di tangan birokrasi Stalinis, baik atas Uni Soviet maupun atas Komintern, "Revolusi Tak Terinterupsi" ala Lenin maupun paralelnya, yakni "Revolusi Permanen" ala Trotsky digantikan dengan Dua Tahap Revolusi-nya Stalinis - yang pada galibnya merupakan revitalisasi dari DTR-nya kaum Menshevik. Maksudnya: ada dua tahapan menuju sosialisme; pertama revolusi borjuis-demokratik (atau variannya: revolusi nasional) yang dipimpin oleh borjuasi nasional dan didukung oleh proletariat; hasil yang diharapkan adalah berdirinya negara nasional dengan pembangunan ekonomi kapitalis; kedua, setelah sekian lama pembangunan ekonomi kapitalis, barulah revolusi sosialis, yang melaluinya proletariat alias kelas buruh merebut kekuasaan dari borjuasi nasionalnya, menggulingkan kapitalisme, dan mendirikan sosialisme. 

"Bukti" dari "kebenaran" teori ini sangat mengesankan; sekadar beberapa contoh: pembantaian atas kaum Komunis di Tiongkok 1927, pembantaian atas kaum Komunis di Indonesia 1965-66, pembantaian atas kaum Komunis di Iran 1979, dsb. PKT, PKI, dan Partai Tudeh menerapkan DTR dan menuai bencana bagi kaum Komunis, kelas buruh, dan kaum tani. ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar